EVALUASI
PENURUNAN TANAH LIAT DENGAN METODE SUB-LAYER Hery Susanto,
Sugeng Raharjo Condro ABSTRAK Penurunan akibat konsolidasi pada umumnya dihitung dengan memakai metode one-point, dimana lapisan tanah liat dianggap satu lapisan, dan penambahan tegangan akibat beban dari pondasi hanya ditinjau pada tengah-tengah lapisan. Cara ini kurang teliti terutama untuk menghitung penurunan lapisan tanah liat yang tebal. Makalah ini mengemukakan metode sub-layer untuk menghitung penurunan akibat konsolidasi. Metode ini mengasumsikan bahwa suatu lapisan tanah liat terdiri dari beberapa lapisan tipis (sub-layer) dan perhitungan penurunannya dilakukan pada setiap lapisan tersebut. Hasil perhitungan dari kedua metode dibandingkan dengan penurunan yang diperoleh dari tiga percobaan pada model pondasi dengan ukuran panjang 10 cm dan lebar 10 cm, yang diletakkan di atas lapisan tanah liat. Ketebalan lapisan tanah yang dipakai adalah 24 cm, 39 cm, dan 50 cm, atau masing masing sebesar 2.4 B, 3.9 B, dan 5 B, dimana B adalah lebar pondasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penurunan yang dihitung dengan metode sub-layer selalu lebih besar dari penurunan yang dihitung dengan metode one-point, dan lebih mendekati penurunan hasil percobaan. Jumlah layer minimal untuk mendapatkan penurunan yang cukup akurat adalah 10 lapisan. Kata
kunci: konsolidasi, penurunan, sub-layer.
ABSTRACT Consolidation
settlement is commonly computed using one-point method, where a clay
deposit is assumed as one layer and the stress increase from foundation
is taken at the middle of the layer. This method is not accurate for
determining consolidation settlement of a thick clay deposit. The result shows that the consolidation settlement calculated using sub-layer method is always greater than that computed using the one-point method and it has a better agreement to the settlement of the models. Minimum number of layers that gives sufficient accuracy of settlement is 10. Keywords:
consolidation, settlement, sub-layer.
|